- Back to Home »
- Customisasi »
- TASAWUF By Fitrah Ali Yusuf (Resume)
Posted by : Fitrah Ali Yusuf Abdillah
June 16, 2013
TASAWUF
Pengertian
Tasawuf
secara
sederhana dapat diartikan sebagai usaha untuk menyucikan hati sesuci mungkin
dengan usaha mendekatkan diri kepada Allah, sehingga kehadiran-Nya senantiasa
dirasakan secara sadar dalam kehidupan. Ibnu Khaldun pernah menyatakan bahwa
tasawuf para sahabat bukanlah pola ketasawufan yang menghendaki kasyful-hijab
(tersingkapnya tabir antara Tuhan dengan makhluk) atau hal-hal sejenisnya yang
diburu oleh para sufi di masa sesudahnya. Corak sufisme yang mereka tunjukkan
adalah ittiba’ dan iqtida’ (kesetiaan meneladani) perilaku hidup Nabi. Beliau
mengajarkan tentang ketakwaan, qana’ah, keutamaan akhlak dan juga keadilan, dan
tidak pernah mengajarkan hidup kerahiban, pertapaan atau uzlah sebagai mana
dilakukan oleh agama sebelumnya.
SUMBER-SUMBER
TASAWUF
1.
Al –Qur’an
2.
Pengalaman
Nabi SAW
3.
Pengamalan
para sahabat
Cara memasuki tasawuf
a.
Diam (tafakkur)
b.
Menyendiri (uzlah)
c.
Perjalanan (safar)
Isi Tasawuf
a.
Metaphisika, yaitu
hal-hal yang diluar alam dunia atau bisa juga dikatakan sebagai ilmu ghaib. Hal
ini sangat tepat karena dalam ilmu tasawuf banyak dibicarakan masalah-masalah
yang berkenaan dengan keimanan terhadap ilmu-ilmu yang ghaib.
b.
Ethica, yaitu ilmu
yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang buruk dengan melihat pada amal
perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh akal fikiran. Dalam ilmu
tasawuf banyak sekali unsur-unsur etika,
ajaran-ajaran akhlaq karimah, baik kepada sesama manusia atau kepada Allah.
c.
Psikologia, yaitu
masalah yang berhubungan dengan jiwa. Psikologi dalam pandangan tasawuf sangat
berbeda dengan psikologi modern. Psikologi modern bertujuan menyelidiki manusia
bagi orang lain, yakni menyelidiki terhadap jiwa orang lain. Sedangkan dalam
tasawuf yang menjadi fokus penyelidikan adalah diri sendiri.
d.
Aesthetica, yaitu ilmu
keindahan yang menimbulkan seni. Untuk meresapkan seni itu dalam diri, haruslah
ada keindahan dalam diri. Adapun puncak keindahan tersebut adalah cinta. Dalam
pandangan tasawuf, orang akan dapat merasakan keindahan dalam jiwanya jika jiwa
tersebut bersih dari sifat-sifat tercela. Adapun jalan yang ditempuh untuk
mencapai keindahan menurut ajaran tasawuf adalah tafakkur dan merenungkan
hikmah-hikmah ciptaan Allah. Karena dengan kedua cara tersebutlah akan tergores
dalam hati akan kebesaran Tuhan.
Inti tasawuf
Inti dari tasawuf itu sendiri
yg paling pokok adalah perjalanan hati atau rohaniah kita menuju yang Haq
(Allah) atau biasa disebut Ma’rifatullah.
Isi Tasawuf
·
Metafisika : Selain yang nyata
·
Etika / Moral : Akhlak Baik
·
Estetika : Keindahan
·
Psikologi : Kejiwaan
Refleski :
Untuk masalah Psikologi atau kejiwaan, saya
kurang begitu faham maksud dan tujuannya, karena setahu saya (orang awam)
kebanyakan (tidak semua) orang yg melakukan perjalanan batin atau tasawuf itu banyak yang gila,dalam
artian gangguan jiwa akibat tidak ada bimbingan dari guru spiritualnya atau
karena hal lain.
PERKEMBANGAN TASAWUF
Abad I dan II Hijriyah
1.
Bercorak praktis ( amaliyah )
Abad pertama
hijriyah terdapat dua corak kehidupan spiritual. Pertama, kehidupan
spiritual sebelum terbunuhnya Utsman dan kedua, kehidupan
spiritual pasca terbunuhnya Utsman.
Kehidupan
spiritual yang pertama adalah Islam murni, sementara yang kedua adalah produk
persentuhan dengan lingkungan, akan tetapi secara prinsipil masih tetap
bersandar pada dasar kehidupan spiritual Islam pertama.
2. Bercorak kezuhudan
Tasawuf pada pase pertama dan
kedua hijriyah lebih tepat disebut sebagai kezuhudan. Kesederhanaan kehidupan
Nabi diklaim sebagai panutan jalan para zahid. Banyak ucapan dan tindakan Nabi
s..a.w. yang mencerminkan kehidupan zuhud dan kesederhanaan baik dari segi
pakaian maupun makanan, meskipun sebenarnya makanan yang enak dan pakaian yang
bagus dapat dipenuhi. Dan secara logikapun tidak masuk akal seandaikata Nabi
s..a.w yang menganjurkan untuk hidup zuhud sementara dirinya sendiri tidak
melakukannya.
Kezuhudan para sahabat Nabi
s.a.w digambarkan oleh Hasan al-Bashri salah seorang tokoh zuhud pada abad
kedua Hijriyah sebagai berikut, “Aku pernah menjumpai suatu kaum( sahabat Nabi
) yang lebih zuhud terhadap barang yang halal dari pada zuhud kamu terhadap
barang yang haram”.
3. Kezuhudan didorong
rasa khauf
Khauf sebagai rasa takut akan
siksaan Allah s.w.t sangat menguasai sahabat Nabi s.a.w dan orang – orang
shalih pada abad pertama dan kedua Hijriyah. Informasi al-Qur`an dan Nabi
tentang keadaan kehidupan akhirat benar-benar diyakini dan mempengaruhi
perasaan dan pikiran mereka. Rasa khauf menjadi semakin intensif terutama pada
pemerintahan Umayah pasca jaman kekhilafahan yang empat. Pada masa
pemerintahan Umayah, khauf tidak hanya sebatas sebagai rasa takut terhadap
kedasyatan dan kengerian tentang kehidupan diakhirat akan tetapi khauf juga
berarti kekhawatiran yang mendalam apakah pengabdian kepada Allah bakal
diterima atau tidak. Pada masa ini pula, khauf menjadi sebuah pendekatan
untuk mengajak orang lain pada kebenaran dan kebaikan. Pendekatan indzar (
menakut-nakuti ) lebih dominan dari pada pendekatan tabsyir (memberi
kabar gembira ).
4. Sikap
zuhud dan rasa khauf berakar dari nash ( dalil Agama )
5.
Sikap zuhud untuk meningkatkan
moral
Hakikat
tasawuf dan aktualisasinya dalam konteks kehidupan modern
Kehidupan modern semestinya mengikuti alur agama,
bukan sebaliknya. Dan, Islam adalah tujuan utama. Sekalipun pada dasarnya saya
tidak menyebut dinamika kehidupan saat ini dengan istilah modern. Tak lain
karena kehidupan dari awal penciptaan Adam AS sampai hari kiamat nanti
sejatinya tidak berbeda,masih kehidupan yang sama.
Kehidupan yang ada ialah fase peralihan antara
dunia dan akhirat. Di fase inilah, kita wajib mentaati apa yang
diperintahkan oleh Allah. Melaksanakan kelima rukun Islam dan meyakini
keenam rukun iman. Tak ketinggalan di aspek ihsan, seyogyanya kita jalani
langkah-langkah menyucikan jiwa ( tazkiyat an-nafs) dari segala bentuk sifat
tercela. Inilah pada dasarnya makna dan inti tasawuf. Hakikat tasawuf bukanlah
hal yang baru. Tidak ada yang berubah dari tasawuf sejak masa Rasulullah hingga
periode sekarang.
Refleksi :
Dalam hal ini saya melihat bahwasanya tasawuf hanya
menitik beratkan pada urusan ukhrowi, sedangkan duniawi dianggap tidak penting.saya
masih bingung dengan hal ini.
Tasawuf Akhaqi
Secara etimologis, tasawuf akhlaqi bermakna membersihkan tingkah laku atau
saling membersihkan tingkah laku. Jika konteksnya adalah manusia, tingkah laku
manusia menjadi sasarannya. Tasawuf akhlaqi ini bisa dipandang sebagai sebuah
tatanan dasar untuk menjaga akhlak manusia, atau dalam bahasa sosialnya, yaitu
moralitas masyarakat.
Oleh karena itu, tasawuf akhlaqi merupakan kajian ilmu yang sangat
memerlukan praktik untuk menguasainya. Tidak hanya berupa teori sebagai sebuah
pengetahuan, tetapi harus terealisasi dalam rentang waktu kehidupan manusia.
Ajaran Tasawuf
Akhlaqi
Ø Maqomat (tingkatan) dan Ahwal (keadaan)
Ø Ma’rifat
Ø Memadukan tasawuf dan syari’at
Ø Tahalli
Ø Takhalli
Ø Tajalli
Tokoh – tokoh
Tasawuf Akhlaqi
- Hasan Al-Basri
- Al-Qusyaeri
- Al-Ghazali
- Al-Muhasibi
Tasawuf Irfani
Secara etimologis, kata irfan
merupakan kata jadian (masdhar) dari kata ‘arafa’ (mengenal/pengenalan). Adapun
secara terminologis, ‘irfan diidentifikasikan dengan ma’rifat sufistik. Orang
yang ‘irfat/makrifat kepada Allah adalah yang benar-benar mengenal Allah
melalui dzauq dan kasyf (ketersingkapan). Ahli ‘irfan adalah yang bermakrifat
kepada Allah.
Ajaran Tasawuf
Irfani
Ø Mahabbah
Ø Hulul
Ø Fana dan Baqa
Ø Ittihad
Tokoh – tokoh
Tasawuf Irfani
- Rabi’ah Al-Adawiyah
- Dzu An-Nun Al-Misri
- Abu Yazid Al-Busthami
- Abu Manshur Al-Hallaj
- Syekh Junaedi
Tasawuf Falsafi
Tasawuf Falsafi adalah sebuah konsep
ajaran tasawuf yang mengenal Tuhan (ma’rifat) dengan pendekatan rasio
(filsafat) hingga menuju ketingkat yang lebih tinggi, bukan hanya mengenal
Tuhan saja (ma’rifatullah) melainkan yang lebih tinggi dari itu yaitu wihdatul
wujud (kesatuan wujud). Bisa juga dikatakan tasawuf filsafi yakni tasawuf yang
kaya dengan pemikiran-pemikiran filsafat.
Ajaran Tasawuf
Falsafi
Ø Wahdatu Wujud
Tokoh – tokoh
Tasawuf Irfani
1. Ibnu Arabi
Refleksi :
PERHATIAN !!!
Apabila Link Rusak atau tidak bisa di download, Mohon Komentar dibawah atau hubungi Facebook saya. Terimakasih